Pelaut Tangguh dari Madura

Buku Pelaut Madura

Saya terkejut melihat buku Madurase Seafares: Prahus, Timber and Illegality of The Margins of The Indonesian State karya Kurt Stenross di perpustakaan kampus UTM, Malaysia. Mungkin inilah naluriah manusia, ada ketertarikan tersendiri terhadap negara kita berasal. Madura adalah salah satu pulau di Indoneia, dan kehidupan pelautnya diteliti oleh orang Australia. Diperhatikan dan diapresiasi.

Buku ini adalah hasil studi lapangan penulis selama 3 bulan dalam tahun 1999-2000 di Madura dan tahun 2002-2003 kerja lapangan di Jawa dan Kalimantan. Kurt menaruh perhatian tersendiri kepada pulau Madura sebab, menurutnya, tidak ada naskah tertulis pun yang memposisikan pelaut Madura layaknya pelaut dari Bugis, Makasar, atau Mandar. Padahal Kurt mengamati bahwa jenis-jenis perahu Madura memiliki karakteristik tersendiri. Studi lapangan tersebut diawali dari impresi penulis ketika berkunjung ke Indonesia pada tahun 1974.

Golekan, Janggolan, dan Lete-lete adalah tiga jenis perahu Madura yang menjadi fokus perhatian penulis dan banyak dikupas dalam buku ini. Bagaimana tiga jenis perahu ini memiliki peran sentral bagi para pelaut Madura untuk berlayar hingga ke luar negeri, hingga ke Singapura dan Malaysia, misalnya.

Buku ini pun mengupas tuntas tiga komuditi utama dalam misi pelayaran masyarakat Madura: ternak, kayu, dan garam. Sekelumit dinamika pelayaran dan perdagangan tiga komuditi ini dari masa penjajahan Belanda sampai era orde baru juga tidak luput dari perhatian Kurt. Oleh sebab itu, ilegalitas menjadi subjudul buku.

Pada bagian awal, kondisi tanah, cuaca, dan kepadatan penduduk di Madura dijelaskan dengan sangat objektif. Sehingga pembaca mendapatkan rasionalisasi kenapa banyak orang Madura bermigrasi. Pada bagian tengah, penulis fokus pada jenis-jenis perahu, misi serta komoditi masyarakat Madura untuk pelayaran, termasuk kontribusi besarnya untuk Indonesia di saat itu. Di bagian akhir, penulis memaparkan hasil wawancaranya dengan beberapa tokoh dan pelaut aktif yang sukses. Dari hasil wawancara itu, pembaca seperti di bawa ke tanah Madura untuk ikut merasakan bagaimana tantangan, peluang, dan risiko yang dihadapi oleh para pelaut Madura.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *