Selain menulis Daielogy dan Terlena di Salah Syurga, yang keduanya menjadi national best seller, Surban Putih pun berhasil menjadikan Ketika Hati Berfatwa sebagai daftar ketiga. Surban Putih adalah nama pena untuk Mustaqim Ahmad. Seorang penulis asal Singapura, yang pada tahun 2017 menjadi wakil negara dalam program MASTERA di Bogor, Indonesia. Karyanya tembus hingga ke Mesir dan Jepang.
Yang unik dari buku setebal 220 halaman ini adalah adanya alterasi kisah dan puisi. Seperti yang ia tulis di halaman pertama setelah Daftar Isi:
buku itu ditulis supaya dijadikan teman yang menegur aib dan silap dalam senyap
Barulah kemudian penulis mengajak pembaca mengurai kisah para alim para ulama. Untuk kemudian dipelajari hikmah-hikmahnya.
Setelah pembaca menikmati 29 kisah pada bagian pertama buku ini. Tiga puluh lima puisi yang menggugah dihimpun pada bagian kedua. Pada kumpulan puisi ini, penulis beri judul Puisi untuk Kesadaran. Terakhir, kembali lagi pembaca diajak untuk memetik hikmah dari carita-cerita di zaman dulu hingga zaman digital sekarang ini. Tidak konvensional. Penulis sadar bahwa misi untuk membawa pesan moral islami ke dalam dunia kontekstual sekarang ini mesti ditonjolkan dalam buku ini.
Ketika Hati Berfatwa ditujukan kepada orang awam, dan ditulis oleh orang awam pula. Demikian penulis memberi pengantar.
Sangat bermanfaat! Lagi unik!