“…Mereka tidak disuruh kecuali menyembah Allah dengan kemurnian ketaatan kepada-Nya dalam agama yang lurus…” (Al Bayyinah, 5) menjadi salah satu ayat disorot Nurulain Ahmad dalam bukunya Give & Take Antara Hamba & pencipta.
Buku ini ditulis pada tahun 2010 ketika Nurulain Ahmad, seorang cikgu, sedang menyelesaikan studi di Institut Perguruan Tinggi Tengku Ampuan Afzan, Malaysia.
Ide utamanya adalah tentang argumentasi kenapa manusia perlu memahami eksistensi dirinya sebagai makhluk dan menyadari secara tulus bahwa Allah adalah pencipta. Buku ini mengajak pembaca untuk mengosongkan pikiran untuk menerima ilmu tentang bagaimana seharusnya relasi antara hamba dan Pencipta.
Nurulain mengangkat kisah seorang pemuda yang meminta Bruce Lee untuk mengajarinya ilmu bela diri. Bruce Lee kemudian membawa dua mangkuk yang sama-sama berisi air. “Yang satu ini adalah ilmuku, dan satunya lagi adalah ilmumu. Jika kau ingin menimba ilmu dariku, maka kosongkanlah mangkukmu supaya aku bisa mengisinya dengan air di mangkukku,” tutur Bruce kepada pemuda itu.
Banyak kisah yang disampaikan oleh penulis dalam buku ini. Di samping itu, pembaca akan menamukan cara-cara mengenali diri sendiri dan mengubah perilaku-perilaku negatif yang ingin dihentikan. Penulis merujuk pada artikel Mathew Tull “How to be effective in changing your behaviour” yang mengusulkan metode perenungan selama 20-30 menit. Tulis di atas kertas putih apapun yang ingin diubah. Lalu renungkan dan lakukan.
Tentu saja buku ini sangat berlandaskan pada fondasi-fondasi Islam. Oleh sebab itu, banyak ayat Al Qur’an, sabda Nabi Muhammad SAW, dan ungkapan ulama terdahulu dirujuk untuk memperkuat argumen penulis.
Yang menarik, bagi saya sebagai orang Indonesia, penulis juga menyebutkan tentang figur Buya HAMKA dalam buku ini. Dengan intonasi yang terpukau.