Tepat tujuh tahun yang lalu, 29 Mei 2013, saya berkunjung ke Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Di sana saya belajar tentang nuklir, khususnya pelatihan keselamatan kerja untuk radiasi neutron. Foto itu adalah instrumen canggih yang disebut dengan SANS. Kepanjangan dari Small Angle Neutron Scattering atau hamburan neutron sudut kecil.
Oleh tim ahli di BATAN, spektrometer SANS ini juga sering disebut dengan SMARTer. Dengan panjang yang mencapai 36 meter, instrumen ini termasuk SANS yang terbesar di Asia-Pasific. Reaktor berdaya 30 MW dari G.A. Siwabessy digunakan untuk memproduksi neutron termal. SANS pertama kali dipasang di BATAN pada tahun 1992. Berarti usianya sudah 28 tahun.
SANS digunakan untuk mempelajari struktur nano dalam material padat atau lunak (hard and soft matters). Karakteristik material yang dapat dikuak oleh SANS mencakup struktur hirarki nanomaterial. Di samping itu, SANS dapat digunakan untuk morfologi molekuler pada banyak jenis material, dari polimer, keramik, hingga biomaterial.
Artikel kami berjudul “Studies on Nanostructure and Magnetic Behaviors of Mn-Doped Black Iron Oxide Magnetic Fluids Synthesized from Iron Sand” adalah contoh kajian riset yang memanfaatkan SANS untuk mempelajari struktur hirarki dari partikel nano ferofluida Mn(x)Fe(3-x)O(4). Paper tersebut dapat diakses di https://doi.org/10.1142/S1793292017501107.